WELCOME TO THE ABSTRACT WORLD *drumroll*

Minggu, 30 September 2012

Dipisahkan oleh cita-cita itu "mulia"

Seperti yang kita tahu, rasa kehilangan akan terasa sangat menusuk apabila kita telah kehilangan sesuatu yang berharga tanpa kita sadari terlebih dulu. Contohnya sahabat. Aku menempatkan para sahabat ku di ururtan ke 3, setelah Tuhan dan Keluarga. Mereka semualah yang sangat berperan penting dalam hidupku. Suatu hari, pernah ku baca : "butuh 10 orang pacar agar sebanding dengan 1orang sahabat sejati" oh.. that's right, really right.

Pernah denger gak sih istilahnya sahabat selingkuh? Enggak kan.. Kalo pacar selingkuh? Sering.... bahkan gak asing. Nah! itu dia kenapa sabahat itu lebih berharga dari 10 orang pacar sekaligus. Aku menemukan mereka (sahabatku) di masa SMA. Masa dimana sebagian besar isi otak kita cuma main, hura-hura, ngerumpi, ketawa-ketiwi etc. Rasanya kami ini sekelompok manusia yang paling bahagia dengan hidupnya yang penuh derita akan tugas dan guru killer disampingnya. Belum lagi terbebani dengan wejangan menakutkan dari para guru tentang Ujian Nasional yang akan kita hadapi. Aneh bukan? Derita yang membawa bahagia..? Ya, aneh memang tetapi itulah yang terjadi pada anak SMA umumnya.

Tidak jarang kami juga merasa jenuh dengan kegitan sehari-hari di sekolah yang itu-itu saja. Detik, menit, jam, hari, minggu dan bulan pun berlalu. Sampailah dimana saatnya kami semua terpisahkan oleh cita-cita. Ya, kita harus melanjutkan perjalanan kami menuntut ilmu ditempat yang telah kami pilih. Kami berpencar. Berbeda kota bahkan berbeda pulau. Pada saat duduk dibangku sekolah, memilih kampus diluar kota memang sempat menjadi keinginan hati kami. Namun ketika kami sadar, memang tidak selamanya sahabat bisa terus saling bersama. That's happened. Kami semua memulai kehidupan dari awal.

Hidup itu bagaikan kita minum obat. Walaupun pahit tetap harus kita minum supaya bisa sembuh dari sakit. Sesulit apapun hidup tetap harus kita jalani sampai dimana suatu saat kita mati dan bahagia di alam sana nanti. Apapun bentuknya setiap kehilangan pastilah menyakitkan. Tapi percayalah tidak semua kehilangan berbuah pahit. Kehilangan para sahabat karna terpisahkan oleh cita-cita akan mempertemukan kita pada masa depan yang cerah. Kelak suatu saat nanti kita bertemu lagi dengan mereka sudah ada gelar sarjana di nama kami.

AminAllahhumaAmin..