WELCOME TO THE ABSTRACT WORLD *drumroll*

Rabu, 01 Mei 2013

Jangan Sepelekan Darah Rendah!


Written by Fitryan G. Dennis


Foto: IstimewaFoto: Istimewa
SELAMA ini orang selalu mencemaskan terkena darah tinggi (hipertensi). Maka, berbagai cara dilakukan untuk menormalkan tekanan darah. Sementara itu, mereka yang terkena gangguan penyakit darah rendah (hipotensi) berusaha nyantai, "Untung tekanan darah saya rendah, jadi saya nggak pernah bingung, tinggal makan enak, tekanan darah bisa naik," ujar seorang penderita tekanan darah rendah.
Benarkah apa yang dilakukannya? Ternyata, salah besar! Tahukah Anda bahwa gangguan tekanan darah tinggi maupun tekanan darah rendah, sama-sama beresiko. Bahkan, ada kemungkinan mengalami gagal jantung.
Foto: IstimewaFoto: IstimewaHal ini terbukti dengan penelitian yang dilakukan tim ilmuwan dari University of North California yang telah mengukur tekanan darah sekitar 12.000 pasien tak lama ketika mereka berdiri dan setelah mereka bangun dari posisi duduk.
Lantas, sekitar 17,5 tahun kemudian, peneliti menemukan 11 persen orang yang mengembangkan gagal jantung mengalami hipotensi ortostatik pada awal penelitian, dan hanya 4 persen dari mereka yang tidak mengembangkan gagal jantung.
Foto: IstimewaFoto: Istimewa"Hipotensi ortastik tampaknya berkaitan dengan perkembangan penyakit gagal jantung. Hipertensi, diabetes dan penyakit jantung koroner sudah dikenal berkontribusi terhadap risiko seseorang terkena gagal jantung," ujar pimpinan penelitian, Dr Christine DeLong Jones, yang dikutip Dailymail beberapa waktu lalu.
Gagal jantung kini mengancam jutaan nyawa di seluruh dunia. Gagal jantung merupakan sebuah kondisi dimana jantung mengalami kesulitan memompa darah ke seluruh tubuh, yang biasanya disebabkan oleh otot jantung yang menjadi terlalu lemah atau kaku, sehingga tidak bisa berfungsi dengan baik.
Foto: IstimewaFoto: IstimewaKurangnya Suplai Darah ke Otak
Hipotensi (Hypotension) adalah suatu keadaan dimana tekanan darah seseorang turun dibawah angka normal, yaitu mencapai nilai rendah 90/60 mmHg. Sementara, nilai normal tekanan darah seseorang dengan ukuran tinggi badan, berat badan, tingkat aktivitas normal dan kesehatan secara umum adalah 120/80 mmHG.
Foto: IstimewaFoto: IstimewaMereka yang mengalami tekanan darah rendah umumnya sering merasa pusing, sering menguap, penglihatan terkadang dirasakan kurang jelas (kunang-kunang) terutama sehabis duduk lama lalu berjalan, keringat dingin, merasa cepat lelah tak bertenaga, bahkan mengalami pingsan berulang.
Penyebabnya adalah karena kurangnya pemompaan darah dari jantung. Semakin banyak darah yang dipompa dari jantung setiap menitnya (cardiac output; curah jantung), semakin tinggi tekanan darah. Seseorang yang memiliki kelainan/penyakit jantung yang mengakibatkan irama jantung abnormal, kerusakan atau kelainan fungsi otot jantung, penyakit katup jantung maka berdampak pada berkurangnya pemompaan darah (curah jantung) keseluruh organ tubuh.
Foto: IstimewaFoto: IstimewaVolume (jumlah) darah berkurang ini dapat disebabkan oleh pendarahan yang hebat (luka sobek, haid berlebihan/abnormal), diare yang tak cepat teratasi, keringat berlebihan, buang air kecil atau berkemih berlebihan. Pelebaran pembuluh darah (dilatasi) juga bisa menyebabkan menurunnya tekanan darah, hal ini biasanya sebagai dampak dari syok septik, pemaparan oleh panas, diare, obat-obat vasodilator (nitrat, penghambat kalsium, penghambat ACE).
Gangguan tekanan darah rendah bisa diatasi dengan seringnya minum air putih yang cukup yakni antara 8 hingga 10 gelas per hari. Usahakan sesekali minum kopi untuk meningkatkan degup jantung sehingga tekanan darah akan meningkat. Juga, rajinlah mengonsumsi makanan yang cukup mengandung kadar garam. Olahraga teratur seperti berjalan pagi selama 30 menit, minimal 3x seminggu. (Dari berbagai sumber)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar